Wanita Cantik Manado

Jein Maniku termasuk warga Manado yang  merasakan dahsyatnya dampak bencana banjir bandang yang menerjang Kota Manado, Rabu (15/1/2014) lalu. Walau demikian ia  tetap bersyukur karena masih ada warga lainnya yang lebih parah terkena dampak bencana tersebut. "Sebagai umat yang percaya kepada Tuhan saya tetap bersyukur dengan setiap keadaan yang ada," ucapnya saat berbincang dengan Tribun Manado, Jumat (17/1/2014). Gadis kelahiran Samarinda 31 Januari 1992 ini mengakui masih ada korban banjir yang belum mendapatkan bantuan. Oleh karena itu dia mengharapkan setiap posko bencana dapat menyalurkan bantuan yang sangat dibutuhkan para korban. Posko pun perlu memberikan penjelasan bila ada kendala dan lainnya. Penjelasan dari posko, kata Jein, akan bisa menenangkan korban. "Saya menyadari pemerintah pun hanya manusia biasa dan mereka juga memerlukan waktu untuk mendistribusikan setiap bantuan," ujar mahasiswi Unima tersebut. Meski sedih dengan bencana banjir yang masih te

Banjir bandang yang menerjang Kota Manado pada hari Rabu 15 Januari 2014 mengejutkan banyak orang terutama bagi mereka yang memiliki keluarga dan kerabat  yang berdomisili di ibu kota Provinsi Sulawesi Utara ini. Rasa cemas pun melanda Sandra Oktavia Sabunge  karena sanak-saudaranya sebagian besar bermukim di Kota Manado. Namun, warga Mogolaing, Kotamobagu Barat itu merasa bersyukur keluarganya baik-baik saja. "Alhamdulillah, keluarga dalam keadaan baik-baik saja. Namun adik saya sempat terjebak di Tikala," ujar Sandra saat bersua Tribun Manado di Kotamobagu, Kamis (16/1/2014). Ibu dari Layanan dan Kayla ini megaku trenyuh dan miris saat melihat para korban bencana dari media massa. "Saya harap semuanya diberi kekuatan dan keikhlasan dalam menghadapi musibah ini," kata istri Handy A Damopolii ini. Sandra yang mempunyai hobi menyanyi ini mengajak semua pihak untuk berdoa dan memberikan bantuan sebisa mungkin bagi para korban bencana di Manado dan beberapa w