Maureen Abigail Karundeng Peduli Bencana Alam

CewekManado.Com - Bicara tentang bencana alam, Mauren Abigail Karundeng cukup memahami kondisi Sulawesi Utara (Sulut). Menurut dia, wilayah Bumi Nyiur Melambai rawan terhadap bencana alam antara lain tanah longsor, banjir, gempa bumi, badai dan berpotensi terjadinya tsunami.

Dalam perbincangan dengan reporter, Rabu (16/10/2013), Mauren mengatakan setiap warga Sulut hendaknya menyadari bahwa dia hidup di daerah dengan potensi bencana alam seperti dia sebutkan di atas. Oleh karena itu, kata dia,  kesadaran terhadap potensi  bencana alam harus tumbuh dalam setiap pribadi warga Sulut.

Dengan demikian mereka pun tahu cara mencegah atau mengantisipasi bencana. Gadis kelahiran Tondano 27 Maret 1990 ini menyebut lima poin terkait penanggulangan bencana.  Pertama, identifikasi dan pengenalan secara pasti terhadap sumber bahaya atau ancaman bencana. Kedua, melakukan kontrol terhadap penguasaan dan pengelolaan sumber daya alam yang berpotensi menjadi sumber bahaya bencana. Ketiga, pemantauan penggunaan teknologi yang berpotensi menjadi sumber bahaya bencana. Keempat, penataan ruang dan pengelolaan lingkungan hidup dan terakhir penguatan ketahanan  masyakarat.
"Intinya jika kita menjaga dan mencintai alam pasti bencana tersebut tidak akan mungkin terjadi," ucap Mauren hobi berenang dan jalan-jalan ini. Mauren mencontohkan pengelolaan lingkungan hidup dan sumber daya alam. Sebut misalnya hutan. Siapa pun tidak boleh hanya mengambil manfaat tanpa mempertimbangkan kemungkinannya bahaya dan ancaman bencana.

"Pohon-pohon di hutan banyak yang ditebang sehingga hutan menjadi gundul dan itu berpotensi menimbulkan  bencana alam," ujar sarjana ekonomi dari Unima tersebut.

Secara khusus putri pasangan Marthen Karundeng dan Freiny Gerungan ini mengingatkan warga Sulut agar selalu waspada terhadap gempa bumi. Sebab daerah ini terletak di lempengan teknonik dengan beberapa gunung api aktif seperti Lokon, Soputan dan Karangetan.  "Perlu mencari tahu tindakan-tindakan untuk mengantisipasi. Jika  terjadi gempa besar masyarakat di sekitar pantai harus menyadari potensi  tsunami," demikian Mauren.


Postingan populer dari blog ini

Pingkan Debora Ulus Kini Lebih Siap

Devita Yanti Tawoto Sentil Kepentingan Politik

Siltas Tatuil Tidak Sekolah Selama 3 Hari