Lydia Amelia Kamasi: Stop Penebangan Hutan

Bencana alam tak bisa dihindari manusia tapi bisa di antisipasi agar tidak terjadi. Hal ini diutarakan Lydia Amelia Kamasi, SAP, kepada Tribun Manado, Jumat (17/1/2014).

"Tidak ada yang menginginkan bencana, tapi kadang kala bencana terjadi karena ulah manusia yang mengabaikan keseimbangan alam. Misalnya menebang pohon sembarangan," ujarnya.

Lydia menilai, banyaknya bencana di Indonesia, terlebih yang melanda Kota Manado diakibatkan berkurangnya lahan hijau sebagai daerah resapan air. "Di sana sekarang banyak didirikan perumahan. Terlebih pembangunan ringroad itu pasti punya dampak pada alam. Hasilnya, bisa kita lihat sekarang," ujarnya.

Gadis kelahiran Tagulandang, 19 Februari 1990 ini mengatakan, jika pengrusakkan hutan semakin dilakukan, ia memprediksi Manado 5 hingga 10 tahun ke depan akan menjadi daerah langganan banjir besar. "Terlebih Manado berada di dataran rendah dan daerah resapan semakin kecil," ujarnya.

Memang tak bisa dipungkiri, banyaknya pembangunan di Manado menjadi tolok ukur majunya satu daerah.Hanya menurutnya keadaan alam harus benar-benar dipertimbangkan."Pemerintah harus benar-benar perhatikan itu, jangan hanya karena kepentingan tertentu berkedok pembangunan akhirnya merusak alam dan membawa derita di daerah ini, '' ujar gadis yang hobi menyanyi.

Anak pasangan Nelson Kamasi dan Alice Tobias ini menegaskan agar stop penebangan hutan agar terhindar dari bencana banjir maupun longsor. "Hentikan penebangan hutan. Mari jaga alam kita, untuk kehidupan kita saat ini maupun anak cucu kita nanti. Mari lakukan reboisasi kembali untuk hutan-hutan yang rusak," harap gadis yang hobi jalan-jalan ini.

Postingan populer dari blog ini

Pingkan Debora Ulus Kini Lebih Siap

Devita Yanti Tawoto Sentil Kepentingan Politik

Siltas Tatuil Tidak Sekolah Selama 3 Hari